Kolaborasi dua Badan Usaha Milik Aceh (BUMA), yakni PT Pembangunan Aceh (PT PEMA) dan PT Pelabuhan Kota Langsa (Pekola) mencapai puncaknya dengan pengiriman perdana 3.500 MT Sulfur ke Provinsi Riau.
Direktur Utama PT PEMA, Ali Mulyagusdin menyampaikan, kegiatan ini menandai dimulainya operasi perdana Sulfur di Pelabuhan Kuala Langsa, setelah sebelumnya dilakukan di Pelabuhan Blang Lancang, Lhokseumawe.
Hal ini tentu tidak terlepas dari kerja sama antar semua pihak, termasuk Keyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kuala Langsa, setelah sekian lama Pelabuhan Kuala Langsa mati suri, maka sekarang sudah mulai ada geliat operasi bisnis di Palabuhan kebanggaan masyarakat Langsa tersebut.
Kepala KSOP Kuala Langsa, Teuku Faisal, S.Si.T dalam wawancaranya menyatakan dukungan dan sangat mengapresiasi atas terlaksananya Lifting Perdana Sulfur yang diprakarsai oleh PT PEMA.
“Semoga dengan adanya kegiatan Pengapalan Perdana Sulfur ini, bisa terus berkelanjutan. Kedepannya juga diharapkan lebih banyak lagi investor-investor yang mau berinvestasi di Pelabuhan Kuala Langsa. Jadi tidak hanya dari komoditi Sulfur saja, banyak komoditi-komoditi lain terutama di wilayah Aceh, dengan adanya keluar masuk barang dari jalur transportasi laut melalui Pelabuhan Kuala Langsa dapat menambah pendapatan perkapita masyarakat di sekitar Kuala Langsa yang mata pencaharian utamanya sebagai nelayan dan pencari Tiram (Kerang) atau Kepiting ”, tutup Faisal.
