Banda Aceh – PT Pembangunan Aceh kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. Selama beberapa tahun berturut-turut, PT PEMA tak pernah luput berkontribusi dalam agenda aksi bersih sampah pada peringatan World Clean Up Day. Aksi bersih-bersih sampah itu melibatkan seluruh ASN Pemerintah Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, mahasiswa dan berbagai komunitas serta organisasi (20/9/24).
Tak hanya itu, Pj Gubernur Aceh Safrizal bersama Plh Sekda Aceh Azwardi dan seluruh Kepala SKPA pun turun tangan dalam aksi tersebut. Beberapa wilayah ditentukan sebagai lokasi utama penggelaran aksi tersebut, diantaranya Stadion Dimurthala, Balai Meuseuraya Aceh, KM 0 Banda Aceh, Lapangan Tenis dan Rugby Lambung, Bandara Sultan Iskandar Muda dan Waduk Keuliling Aceh Besar.
Dalam kesempatan itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh menjabarkan akan membagi jenis sampah yang dikutip dalam 4 kategori, yaitu organik, plastik, limbah B3, dan residu atau tidak dapat didaur ulang. Tak berlangsung lama, dalam sekejap seluruh tamu yang berhadir mampu mengumpulkan 3 Ton Sampah dari 1 wilayah dari keseluruhan 6 titik lokasi, sungguh angka yang fantastis. Bagaimana tidak, dalam waktu setengah hari dari Stadion Harapan Bangsa dapat dikumpulkan ber ton-ton sampah.
Sampah yang dikumpulkan merupakan bukti masih terbatasnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. PJ Gubernur, Safrizal mengajak seluruh ASN dan masyarakat untuk menjadikan pola hidup bersih sebagai sebuah kebudayaan. Menurutnya kebersihan amatlah penting untuk diterapkan karena sangat berkaitan dengan kesehatan. Peringatan hari bersih-bersih sedunia itu harus menjadi momentum menumbuhkan kesadaran hidup bersih di seluruh lapisan masyarakat. Sebab seiring majunya ekonomi suatu daerah, maka jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat juga akan semakin bertambah.